TUGAS TEKS BIOGRAFI
Bagus Sutria Gumilang |20210607| X-C
Muhammad Ali: Legenda Tinju Dunia
Muhammad
Ali, yang lahir dengan nama Cassius Marcellus Clay Jr. pada 17 Januari 1942 di
Louisville, Kentucky, adalah salah satu petinju terbesar sepanjang sejarah.
Dikenal karena kecepatan, ketangguhan, dan kepribadiannya yang karismatik, Ali
tidak hanya mendominasi dunia tinju tetapi juga menjadi ikon sosial dan politik
pada masanya.
Awal Karier dan Kejayaan di Ring Tinju
Ali mulai
mengenal tinju sejak usia 12 tahun. Bakatnya segera terlihat, dan pada usia 18
tahun, ia memenangkan medali emas di Olimpiade Roma 1960 dalam kategori kelas
berat ringan. Setelah beralih ke tinju profesional, ia mengejutkan dunia dengan
mengalahkan Sonny Liston pada tahun 1964 untuk menjadi juara dunia kelas berat.
Dengan gaya
bertinjunya yang khas, "Float like a butterfly, sting like a bee" (Melayang
seperti kupu-kupu, menyengat seperti lebah), Ali menguasai ring dengan
kombinasi kecepatan dan kelincahan yang jarang dimiliki oleh petinju kelas
berat.
Kontroversi dan Perjuangan di Luar Ring
Pada tahun
1967, Ali menolak wajib militer dalam Perang Vietnam, dengan alasan keyakinan
agama dan moralnya. Keputusan ini membuatnya kehilangan gelar juara dunia,
dilarang bertinju selama hampir empat tahun, dan menghadapi ancaman hukuman
penjara. Namun, ia tetap teguh dalam pendiriannya dan akhirnya kembali ke dunia
tinju setelah Mahkamah Agung AS membatalkan hukumannya.
Kembalinya
Ali ke ring tinju diwarnai dengan pertarungan legendaris, termasuk The
Rumble in the Jungle melawan George Foreman pada 1974 dan Thrilla in
Manila melawan Joe Frazier pada 1975. Pertarungan-pertarungan ini
membuktikan ketangguhan dan kejeniusannya sebagai petinju.
Akhir Karier dan Warisan
Ali pensiun
dari tinju pada 1981 dengan rekor 56 kemenangan dan hanya 5 kekalahan. Beberapa
tahun setelah pensiun, ia didiagnosis dengan penyakit Parkinson, tetapi tetap
aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Muhammad Ali
meninggal dunia pada 3 Juni 2016 di usia 74 tahun. Warisannya tidak hanya dalam
dunia tinju tetapi juga dalam perjuangan hak asasi manusia, keberanian, dan
keyakinan yang teguh. Ia bukan sekadar juara di ring, tetapi juga simbol
keberanian dan inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.
Reorintasi
sebagai
transformasi besar dalam hidupnya, dari seorang petinju hebat menjadi ikon
global dalam perjuangan hak asasi manusia, keadilan, dan perdamaian.
Keputusan-keputusan beraninya, baik di dalam maupun di luar ring, menunjukkan
bahwa ia bukan hanya seorang atlet, tetapi juga sosok yang menginspirasi dunia
dengan keteguhan prinsip dan perjuangannya. Warisannya tetap hidup sebagai
simbol keberanian, keyakinan, dan perubahan sosial.
p
BalasHapus